Padasaat mendengar bacaan Al-Quran, otak mengalami relaksasi yang baik sehingga seolah-seolah sedang berada dalam keadaan tidur. Pada kondisi tersebut, sel kemudian memberikan sinyal ke kelenjar dalam tubuh untuk mengeluarkan hormon. Kondisi inilah yang dialami oleh seseorang ketika melakukan terapi tersebut. (jqf) Bagikan Artikel Ini :
FGCmmy. Jakarta - Anggota Komite Fatwa Al-Azhar, Syaikh Dr. Sami As-Sarsawi, menjelaskan hukum mendengarkan rekaman bacaan Al-Qur'an atau murottal sebagai pengantar dasarnya, adab ketika mendengarkan bacaan Al-Qur'an adalah fokus dan memperhatikan bacaan tersebut. "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat." QS. Al-A'raf 204."Jika seseorang tidak bisa tidur di malam harinya, melainkan harus ada bacaan Al-Qur'an di sampingnya, dibacakan, maksudnya dipasang rekaman bacaan Al-Qur'an, atau tidak boleh? iya, boleh," kata Syaikh menilai, mendengarkan murottal Al-Qur'an jauh lebih baik ketimbang mendengarkan musik atau lagu-lagu sejenisnya sebagai pengantar tidur. Maka, tidak masalah jika seseorang menyibukkan diri dengan bacaan Al-Qur'an sampai tertidur."Meskipun saya lebih cenderung ialah kita mengulang-ulang zikir-zikir saat kita akan tidur, membaca ayat kursi, Al-Falaq dan Al-Ikhlas, dan Surah Al-Ikhlas, hingga surah-surah yang disebutkan oleh Nabi SAW sebab itu sudah menjamin bagi tidur kita," Juga Riset Buktikan Murottal Al-Qur’an Miliki Tingkat Relaksasi Terbaik untuk OtakSecara medis, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Universitas Airlangga, Dr. dr. Rita Vivera Pane., mengatakan mendengarkan audio yang menenangkan termasuk murottal, bisa meningkatkan aktivitas kognitif pada otak yang pada gilirannya membantu agar otak tetap sehat."Pendekatan audio untuk kesehatan otak signifikan. Suara yang membuat rileks yakni berasal dari alam seperti kicau burung, angin, gemercik air, dan suara manusia yang indah," kata Rita, melansir Rita, mendengarkan lagu atau lantunan ayat-ayat dalam Al Quran juga bisa membuat seseorang termasuk penyintas COVID-19 merasa tenang dan lebih mudah penelitian yang dia lakukan dengan 20 orang partisipan menunjukkan, penyintas yang mendengar dan melantunkan ayat Al Quran sebanyak satu juz per hari, di samping melakukan latihan pernapasan, lebih cepat pulih ketimbang mereka yang semata melakukan latihan pernapasan."Lagu atau bacaan Al Quran apabila dia menjadi happy, tenang, itulah yang lebih bermanfaat pada kesehatan otak kita, berpengaruh pada neurotransmitter di otak. Suara yang membuat kita jadi tenang, itulah yang membuat otak lebih sehat," tutur studi juga menunjukkan mendengarkan musik dapat mengurangi kecemasan, tekanan darah dan rasa sakit, meningkatkan kualitas tidur, suasana hati, kewaspadaan mental, dan sisi lain, dalam upaya menjaga kesehatan otak, Anda juga perlu melakukan aktivitas fisik yang terukur dan terstruktur atau olahraga. Rita menyarankan olahraga dengan intensitas sedang 5-6 kali seminggu yakni aerobik, latihan kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan selama 30-40 menit per sesi."Olahraga intensitas sedang, dirilis neurotransmitter yang akan menyehatkan otak, aliran darah ke otak juga akan meningkat. 5-6 kali intensitas sedang, 30-40 menit dalam satu sesi terdiri dari aerobik, latihan kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan. Lakukan olahraga dengan bervariasi," demikian pesan Rita.jqf
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masalah gangguan pola tidur merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh lansia. Hal ini membutuhkan perhatian yang serius. Tidak baiknya kualitas tidur lansia disebabkan oleh menurunnya kualitas tidur pada lansia, sebab itu kurangnya efisiensi tidur dan terbangun lebih awal . Hal itu dengan proses penuaan tersebut menyebabkan penurunan fungsi neurontransmiter yang ditandai dengan menurunnya distribusi norepinefrin. Hal itu menyebabkan perubahan irama sirkadian. Sehingga lansia hampir tidak memiliki kualitas tidur dengan baik Stanley, M dan Beare, 2006.Terapi yang bertujuan meningkatkan kualitas tidur pada lansia pada umumnya terbagi atas terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis memiliki efek yang cepat. Namun demikian, penggunaan obat-obatan ini menimbulkan dampak jangka panjang yang berbahaya bagi Kesehatan pada lansia. Penggunaan obat tidur secara terus menerus pada lansia menimbulkan efek toksisitas yang tinggi. Penurunan fungsi ginjal pada lansia yang diperburuk dengan konsumsi obat-obatan secara terus menerus akan menyebabkan gagal ginjal. Sehingga meningkatnya angka mortalitas pada lansia . Hal ini diperlukan terapi non farmakologis yang efektif dan aman untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Stanley, M dan Beare, 2006. Terapi yang bisa digunakan untuk lansia untuk meningkatkan kualitas tidur salah satu nya adalah dengan terapi murottal Al -Quran. Terapi Murottal Al - Quran memiliki Manfaat menurut Heru., 2008 terdiri dari Menjadikan pikiran dan tubuh menjadi rileksTerhindar dari perasaan cemas dan takutDapat memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah, memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Dari manfaat di atas bisa oleh karena itu terapi Murottal Al - Quran dapat berguna untuk kualitas tidur pada lansia. Pada penelitian yang dilakukan oleh Febiyanti, A., & Komarudin, 2017 [u1] bahwa mendengarkan murattal AlQuran surat Ar-Rahman dapat memberikan rasa optimis, damai, percaya diri dan ketenangan yang dapat merangsang hipotalamus untuk menstimulasi kelenjar anteriorpituitary sehingga dapat menurunkan sekresi Adrenocorticotropic hormone [u2] ACTH yang menyebabkan sekresi hormon kortisol menurun rasa nyeri, kecemasan dan takut yang berkurang. Dengan ini penulis memberikan kesimpulan bahwa terapi murottal mempunyai banyak manfaat dan sangat mudah dilakukan. Murottal Al-Quran ini juga bisa dilakukan secara rutin saat jam menjelang tidur sehingga meningkatkan kualitas tidur lansia, ketenangan yang ditimbulkan dari pemberian terapi murottal membuat lansia nyaman dan rileks sehingga terjadi peningkatan pada kualitas tidur lansia. Lihat Healthy Selengkapnya
– Almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan dalam sebuah ceramahnya, jika seseorang membiasakan memutar murottal Al Qur'an saat tidur ternyata memiliki manfaat luar biasa untuk otak. Salah satu kebaikan paling mudah yang bisa diamalkan adalah dengan mendengarkan murottal atau lantunan kitab suci Al Qur'an. Cukup membuka smartphone, memutar murottal bisa melalui aplikasi Al Qu'ran audio atau putar video yang ada internet. Hal ini pun bisa dilakukan ketika hendak tidur. Ketika seseorang hendak tidur lalu memutar dan mendengar murottal Al Qur'an maka itu akan terekam di dalam otaknya. Baca Juga Satu Surah Ini Jika Diamalkan Akan Memberikan Petunjuk dari Segala Kesusahan, Kata Syekh Ali Jaber Lalu, apakah manfaat memutar dan mendengarkan murottal Al Qur'an saat tidur untuk otak? Dikutip dari video yang diunggah kanal YouTube Kajian Islam Media pada 4 Februari 2019, berikut ini penjelasan selengkapnya manfaat memutar dan mendengarkan murottal Al Qur'an saat tidur yang disampaikan oleh Almarhum Syekh Ali Jaber. Menurutnya, mendengar lantunan Al Qur'an sebaiknya lebih diperbanyak daripada membaca. "Ada yang punya kelebihan suka membaca Al Qur'an, suka baca, suka mendengar. Dan selalu saya usulkan kalau bisa lebih banyak mendengar daripada membaca. Jadi mendengar sambil melihat Al Qur'an luar biasa manfaatnya," kata Almarhum Syekh Ali Jaber. Beliau mengatakan di dalam Al Qur'an selalu mendahulukan pendengaran daripada pandangan mata dan lainnya. "Makanya kita selalu mengimbau ke jamaah untuk rutin mendengarkan Al Qur'an murottal," ujarnya. Bagi yang ingin menghafal Al Qur'an harus banyak mendengarkan bacaan Al Qur'an di mana dan kapan saja, termasuk sebelum tidur. Almarhum Syekh Ali Jaber menyatakan menyimak dan mendengar Al Qur'an ketika tidur akan terekam dalam otak. Saat tidur, lanjutnya, semua organ tubuh sedang beristirahat, drop, kecuali otak. Terkini